Anak bungsu Akidi Tio, Heriyanty, disebut telah menyerahkan bilyet giro Rp2 triliun untuk sumbangan penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan sejak 29 Juli. Namun, bilyet giro tersebut tak bisa dicairkan hingga jatuh tempo 2 Agustus.
"Pada tanggal 29 Juli, yang bersangkutan memberikan bilyet giro ke Polda Sumsel yang jatuh temponya ada tanggal 2 Agustus 2021," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono dalam konferensi pers, Rabu (4/8).
Dikutip dari situs Bank Indonesia, Bilyet Giro adalah surat perintah dari Penarik kepada Bank Tertarik untuk melakukan pemindahbukuan sejumlah dana kepada rekening Penerima.
Argo menyebut pemberian bilyet giro tersebut selang tiga hari setelah Polda Sumsel menerima secara simbolis dari Heriyanty pada 26 Juli.
Saat bilyet giro itu hendak dicairkan, katanya, pihak bank tak dapat memberikan karena saldo tidak mencukupi.
"Dengan adanya saldo tak mencukupi, tentunya penyidik melakukan penyelidikan terhadap peristiwa ini," ujarnya.
Sejauh ini, kata Argo, belum ada kesimpulan yang didapat oleh kepolisian terkait sumbangan Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumsel tersebut.
Ia memastikan penyidik Polda Sumsel masih mendalami motif dan maksud dari Heriyanty yang hendak menyumbang Rp2 triliun.
"Penyidik sedang bekerja, sudah meminta keterangan kepada lima orang sementara ini," katanya.
Di sisi lain, Argo mengatakan pihak Mabes Polri juga melakukan pemeriksaan internal terhadap Kapolda Sumsel, Irjen Eko Indra Heri terkait rencana sumbangan Rp2 triliun ini.
Penyelidikan internal itu akan melibatkan pihak dari Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri dan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
Sementara, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut sumbangan Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio hampir bisa dipastikan bodong alias fiktif. Tak ditemukan dana sebesar itu di lingkaran keluarga Akidi Tio hingga hari ini.
"Sampai hari ini, hampir bisa dipastikan ini bodong," kata Ketua PPATK, Dian Ediana Rae saat dihubungi, Rabu (4/8).
Polemik bermula ketika keluarga Akidi Tio ingin menyumbang Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19. Secara seremonial, sumbangan diberikan ke Polda Sumsel pada 26 Juli lalu.
Akan tetapi, sumbangan itu tak kunjung cair hingga hari ini. Kepolisian lantas memanggil sejumlah anggota keluarga mendiang Akidi Tio yang pernah menjanjikan uang bantuan tersebut, termasuk Heriyanty.
(mjo/fra)Anak Akidi Tio Sempat Beri Bilyet Giro Rp2 T Tak Bisa Cair - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment