China berhasil meluncurkan roket Long March 7A generasi baru, Jumat (12/3) pagi. Peluncuran roket China ini merupakan upaya kedua untuk membawa satelit eksperimental ke orbit setelah setahun sebelumnya gagal.
Melansir CNN, roket itu diluncurkan dari Situs Peluncuran Luar Angkasa Wenchang, di provinsi Hainan selatan China. Roket tersebut membawa satelit Shiyan-9 untuk menguji teknologi baru milik China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC).
CASC membangun satelit eksperimental hanya dalam delapan bulan. Pencapaian itu diklaim merupakan rekor terbaru untuk satelit penginderaan jauh ukuran menengah hingga besar.
Melansir SCMP, roket tersebut berhasil meluncur ke orbit geosinkron yang sesuai dengan rotasi bumi. CASC mengonfirmasi keberhasilan peluncuran tersebut di akun media sosial resminya 40 menit kemudian.
CASC berencana untuk melaksanakan antara tiga hingga lima CZ-7A yang akan diluncurkan hingga 2025. Kesuksesan peluncuran ini disebut sebagai terobosan bagi China karena Long March 7A dapat meningkatkan bobot muatan ke orbit geosynchronous dari 5,5 ton menjadi 7 ton.
CZ-7A adalah roket berbahan bakar cair tiga tahap dengan pengangkatan sedang. Pesawat ini diharapkan memainkan peran penting dalam misi orbit tinggi China.
Roket sepanjang 60 meter dan berat 573 ton ini dirancang terutama untuk pengiriman satelit geostasion, dan dapat diluncurkan dari situs Wenchang dan Pusat Peluncuran Satelit Xinchang di provinsi Sichuan.
CZ-7A adalah varian dari CZ-7 yang dirancang untuk meluncurkan pesawat kargo ke stasiun luar angkasa Tiangong. Dengan kapasitas muatan lebih dari 13,5 ton, CZ-7 dapat mengirim lebih banyak pasokan ke luar angkasa pada satu waktu.
Hal ini juga bisa mewujudkan rencana astronot China untuk tinggal di stasiun luar angkasa lebih lama.
China akan meluncurkan 11 misi tahun ini dan tahun depan saat membangun stasiun luar angkasa Tiangong. 11 misi itu di antaranya tiga peluncuran modul, empat misi kargo Tianzhou, dan empat penerbangan awak.
Long March 7 membuat 12 terobosan dan menguasai 96 teknologi utama, serta mewakili kemampuan mutakhir penelitian dan pengembangan roket China.
Pada Maret 2020 lalu, peluncuran pertama roket China CX-7A gagal karena hilangnya tekanan yang terjadi setelah pemisahan tahap pertama yang menyebabkan kerusakan mesin.
(dal/DAL)Sempat Gagal, China Kini Sukses Luncurkan Roket Long March 7A - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment