KOMPAS.com - "Semua orang teriak Allahhu Akbar, takbir," ucap Mimin.
Itulah yang Mimin Mintarsih (52) ingat pada detik-detik sebelum bus pariwisata yang ditumpanginya terjun ke jurang.
Ia bersama dua anaknya merupakan korban selamat dalam kecelakaan maut di Tanjakan Cae, Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021).
Mimin yang duduk tak jauh dari sopir sempat mencium bau sangit salama di jalan. Diduga bau tersebut merupakan kampas rem.
Seorang penumpang sempat meminta sopir untuk memeriksanya.
"Sopir bilang remnya blong," kata Mimin kepada Kompas.com.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Bus di Sumedang, Diduga Rem Blong
Sebelum peristiwa itu terjadi, dia merasakan busnya oleng.
"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," ungkapnya.
Dia menuturkan pada saat itu seluruh penumpang yang terdiri dari siswa SMP IT Al Muawanah, orangtua, pendamping, dan guru serempak melantangkan takbir.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan tubuh Mimin terjepit bangku, sedangkan dua anaknya terpental ke belakang.
Mimin yang bisa menyelamatkan diri kemudian mencari kedua anaknya dengan cara merangkak.
Sesudah menemukan anaknya, mereka kemudian keluar dari bus.
Mimin beserta dua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun saat ini sudah kembali ke rumah.
"Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat," tutur Mimin di kediamannya, Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Kamis (11/3/2021) dini hari.
Baca juga: Update Kecelakaan Bus Sumedang: Korban Tewas Bertambah 2 Orang, Totalnya 29, Ini Daftarnya
Rasakan bus oleng
Salah seorang korban selamat lainnya, Sandi Aliyudin, juga mengaku sempat merasakan bus oleng.
“Awalnya (bus) oleng, kehilangan kendali, terus remnya blong,” paparnya, dikutip dari TribunJabar, Kamis (11/3/2021).
Sebelum bus yang ia tumpangi mengalami kecelakaan, siswa kelas VII SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang, ini menerangkan banyak penumpang yang berteriak dan mengucapkan istigfar.
“Saat bus terguling, banyak yang berada di dalam bus, dan ada juga yang pada keluar,” sebutnya.
Baca juga: Kuda Nil Taman Safari Nyaris Telan Botol Plastik dan Tisu, Ini Fakta-faktanya
Ketika busnya masuk jurang, Sandi dalam keadaan sadar. Ia kemudian menyelamatkan diri.
"Aku langsung keluar, lompat dari jendela,” jelasnya.
Sandi menuturkan kondisi waktu itu gelap. Meski begitu, banyak warga yang datang menolong dirinya dan para korban lainnya.
Akibat kejadian tersebut, tulang tangan kiri Sandi patah.
“Ini hanya tangan (patah), akibat tertumbuk orang,” ujarnya.
Sandi saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang.
Baca juga: Pria Tewas Setelah Terjatuh dari Lantai II Tunjungan Plaza, Saksi: Banyak yang Teriak Astaghfirullah
29 korban meninggal
Di dalam bus pariwisata Sri Padma bernomor polisi T 7591 TB itu terdapat 66 penumpang.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana menyampaikan terdapat 29 korban meninggal dalam kecelakaan maut ini.
Sedangkan 37 orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca juga: Virtual Police Mulai Bergerak, Seorang Pemuda di Solo “Diamankan” gara-gara Komentarnya
Bus tersebut mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan pulang dari obyek wisata ziarah Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan; Kontributor Sumedang, Aam Aminullah | Editor Abba Gabrillin, David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Siswa SMP Ini Bisa Selamat, Padahal Bus yang Ditumpanginya Terjun ke Jurang dan Berguling-guling
Cerita Korban Selamat Kecelakaan Bus di Sumedang, Sempat Cium Bau Sangit dan Rasakan Bus Oleng - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment